Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap On-Grid bersama LenSOLAR
PLTS Atap On-Grid adalah pembangkit listrik ramah lingkungan yang memanfaatkan lahan diatap rumah atau gedung untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan langsung disuplai ke jaringan listrik setempat dan langsung menjadi penghemat listrik PLN pada saat siang hari. Jika energi yang dihasilkan lebih besar daripada pemakaian beban setempat, maka kelebihan energi tersebut akan ter-ekspor ke jaringan PLN yang akan tercatat sampai akhir bulan dan menjadi faktor pengurang tambahan pembayaran listrik ke PLN.
Berikut adalah 8 karakteristik PLTS Atap On-Grid versi LenSOLAR:
- Pemasangan PLTS Atap On-Grid tidak menambah daya listrik yang sudah terpasang di rumah Anda.
- Sistem PLTS Atap On-Grid akan memproduksi energi listrik saat mendapat sinar matahari, dan berhenti memproduksi di malam hari.
- Kondisi optimal PLTS Atap On-Grid bekerja pada pukul 10:00 WIB sampai 14:00 WIB dengan cuaca atau kondisi normal.
- Sistem PLTS Atap On-Grid mampu menstabilkan tegangan listrik yang dihasilkan, sehingga menjaga peralatan elektronik yang digunakan menjadi lebih tahan lama.
- Sistem PLTS Atap On-Grid akan mengutamakan kebutuhan beban rumah terlebih dahulu. Setelah energi listrik yang diperlukan terpenuhi, sisa energi listrikyang tidak digunakan untuk beban rumah maka akan diekspor ke jaringan PLN.
- Berdasarkan karakteristik PLTS Atap On-Grid No. 5, hal tersebut menunjukkan bahwa sistem ini berorientasi pada penghematan listrik dari penggunaan sebelumnya.
- Sistem PLTS Atap On-Gridtidak dapat berdiri sendiri, sehingga saat listrik PLN mati sistem PLTS Atap On-Grid-pun ikut mati. Ini merupakan fitur proteksi anti-islanding yang berfungsi untuk mencegah mengalirnya listrik ke jaringan PLN pada saat terjadi pemadaman.
- Jika kWh meter ekspor-impor belum terpasang dan pemakaian listrik pada siang hari rendah, maka disarankan agar PLTS Atap On-Grid tidak dinyalakan terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari kesalahan baca kWh konvensional yang menganggap kelebihan daya produksi sebagai beban.